NYEREKAP
Nyerekap adalah Kegiatan yang dilakukan oleh Orang Belitong untuk menangkap burung. Nyerekap dilakukan dengan menggunakan kandang burung sebagai tempat untuk menangkap burung.Adapun kandang burung yang dipakai menyerupai Perangkap Tikus,dengan memasang burung disatu sisi dan perangkap disisi yang lainnya.Nyerekap dilakukan ditengah hutan dimana diketahui burung-burung sering bermain.Didalam SEREKAP diletakkan makanan/umpan kemudian diletakkan diatas pohon dengan cara menaikan kandang burung yang sudah disiapkan sebagai perangkap dengan menggunakan tali biasanya digunakan Nilon.Nilon yang digunakan untuk menaikan SEREKAP,diikatkan pada batang pohon agar Serekap yang dipasang diatas pohon tidak jatuh.Setelah serekap terpasang,tinggal menunggu hasil burung buruan.Sambil menunggu burung yang akan ditangkap biasanya,orang bersiul atau membunyikan suara meniru kicauan burung.
Gambar serekap seperti dibawah ini:
Selain menggunakan Serekap,cara menangkap burung di Belitong dilakukan dengan menggunakan Pulut.Pulut adalah sejenis Lem atau Getah yang diletakkan pada ranting kayu/cabang pohon yang digunakan sebagai alat untuk menangkap burung.Ranting atau cabang pohon yang sudah dilumuri Lem/Getah ini diletakkan didekat tempat burung-burung biasa bermain.Ketika burung yang menjadi target buruan hinggap dipulut,kaki burung menempel diranting dan tidak bisa terbang,kegiatan ini disebut oleh masyarakat Belitong sebagai MENTANDIK.Mentandik merupakan budaya masyarakat Belitong,dan dijadikan sebagai Lagu Daerah Pulau Belitong.Adapun syairnya sebagai berikut:
MENTANDIK
Kaluk kemarau la datang
Cube-cube nyiap kan pulut
Usa lupak karong dan parang
Barang kite untuk gi mulut
Lepas tengari berangkat
nuju amau aik klinceran
baru balik ngabai serepat
lekas-lekas kuk ke malaman
Berebak pentis pelintang
burong kecik hasil Mentandik
Biar kepak endak kepalang
isok lusak Mentandik agik.
Itulah kegiatan menangkap burung yang dilakukan Masyarakat Belitong dengan menggunakan SEREKAP dan PULUT agar diketahui pembaca sebagai Warisan Budaya Masyarakat Belitong.
0 comments:
Post a Comment